semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Berjumpa dengan Goenawan Mohamad



Berkali-kali sudah saya diyakinkan bahwa Tuhan itu Maha Baik. Kemarin, Ahad, 2 Februari 2014, pukul 17.30 WIB, menjelang magrib, di sebuah tempat yang saya kagumi, di Warkop Oey Salihara, sembari meratap-ratap di depan laptop, tiba-tiba tak jauh di sampingku berjalan sosok yang sudah lama saya kenal, dalam batin. Seorang Bapak tua yang rambutnya mengayun, dengan kriput-kriput khas pada dahi dan pipinya, dengan kemeja lengan panjang hitam yang ia gulung hingga siku. Saya tak pernah mendengar beliau tertawa, tapi saya membayangkan dia tertawa dengan satir, melankolis dan menyedihkan. Ya, saya diperkenankan sore itu untuk berjumpa dengan Goenawan Mohamad.



Melihat beliau duduk sendiri di pojok sana, dengan ditemani laptopnya, darah saya seperti dirasuki hantu. Penulis yang saya kagumi dari dulu, sejak perjumpaan pertama kali saya dengan karyanya pada 2006 (berupa buku Catatan Pinggir di perpustakaan Kak Nasru Alam Asis di Pondok Cabe Jakarta Selatan), saya terus mengaguminya hingga kini, merasakan energi positif ketika mencerapi karyanya. Karya yang halus, seperti angin yang membelai, seperti nyanyian. Tulisannya seperti nada-nada piano yang lembut dan tiba-tiba menggetarkan.

Handphone, saya melihat handphone, yang ternyata mati baterai (off). Saya dengan gemetar mengisi baterai hp dan mengamatinya terus hingga punya daya untuk memotret. Sekitar 10 menit saya bengong dan gelisah. Saya mengintip lagi, oh, dia masih sendiri. Kemudian seorang anak muda, yang agak lebih tua dari saya juga masuk ke warkop dan duduk di kursi sampingnya. Beliau kemudian berdiri menuju kasir. Melihat dia berjalan, saya pun menyambanginya di tengah jalan dan berjabat tangan. Beliau tersenyum, “dari Makassar, tunggu yah..”.

Saya menunggunya di kursi depannya dan bersapa dengan Zaim, pria yang baru datang tadi. Dia seorang penulis juga dan berencana bekerjasama dengan Bapak Goenawan (Mas Goen) untuk menerbitkan karya-karya Mas Goen lagi. Mas Goen datang dan duduk, saya terkesima melihat dia bercakap dengan Zaim tentang teknis penyusunan buku. Kemudian beliau menyentil tentang polemiknya dengan Martin Suryajaya, anak muda yang selalu menghakiminya sebagai antek-antek aliran absurbditas Prancis, Goenawan dianggap memasukkan gaya berfikir Prancis ala Camus ke Indonesia, dengan bukti surat – menyurat beliau dengan Ivan Kats. Ia tertawa dan geleng-geleng kepala, mengatakan bahwa Ivan Kats itu bukan orang ‘besar’, dia hanya kolektor buku. Meski begitu, beliau mengapresiasi Martin, yang menurutnya sangat teoritis dan kurang bersentuhan dengan ‘peristiwa’. Untuk menjadi Marxis kita harus merasakan getar suasana dalam gerakan, dalam peristiwa.

Beliau mengaku sejak mahasiswa mulai menyelami pemikiran Marx dan pemikir Marxis lain. Justru yang mendalami Albert Camus yang pertama itu adalah Arif Budiman, sahabat Mas Goen yang baik. “Arif adalah orang baik dan mau bekerja,” kata Mas Goen. Apa pun yang beliau kerjakan bersama dengan Arif pasti hasilnya bagus, contohnya perkumpulan kesenian Jakarta dan beberapa majalah sastra. Mas Goen juga menemani Arif untuk berdiskusi tentang Islam, hingga Arif akhirnya masuk Islam. “Apa saya sudah punya pahala yah?”.. kami kemudian tertawa. Hahaha.. Sosok lain yang masuk islam generasi se zaman-nya yaitu Wiratmo dan WS. Rendra. Tapi Rendra masuk Islam ketika ingin menikah.. kami kembali tertawa.. 

Beliau menulis, membalas serangan Martin untuk menjelaskan detil-detil, konteksnya. “Untung saya masih hidup sehingga bisa menjelaskan sejarahnya," kata beliau. Saya kemudian memberanikan diri menjelaskan sedikit pemikiran Martin, Martin ingin mengembalikan filsafat dari aliran korelasionisme kembali ke materialisme. Dimana korelasionisme dibangun atas dasar metodologi bahwa objek hanya bisa terpahami dengan bantuan subjek. Subjek-lah yang utama, sementara objek tidak sepenuhnya dipahami, karena telah tersaring oleh kesadaran, piranti-piranti rasional.

Mas Goen menjawab dengan tenang. “Itulah yang membedakan generasiku dengan generasi kalian. Jaman dahulu kami betul-betul terjun pada peristiwa, sementara generasi muda sekarang ini, seperti Martin hanya berkutat di teori dan tidak merasakan betul-betul pergulatan rakyat kecil. Mestinya seorang Marx itu berangkat dari Materi dulu (gerakan), kemudian menuju ke ide,” ujarnya.

Tentang perdebatan tersebut, saya belum paham betul. Di satu sisi Goenawan benar dan di sisi lain Martin juga berhak untuk berkomentar dan membuat analisis. Dan beruntung keduanya dapat bijak berpolemik, tanggap menanggapi. Goenawan merasa Martin orang yang baik, cuman Martin harus terus belajar saja.



Lalu saya bertanya tentang pendapatnya untuk tahun politik, 2014 ini. Beliau tertawa. Mas Goen mengaku tidak terlalu terlibat dalam perbincangan politik. Tapi beliau mengagumi Jokowi. Jokowi menurutnya adalah sosok yang pekerja. Sampai-sampai banyak yang memitoskan Jokowi. Seperti di Ambon, Jokowi itu kalau pergi tidak dikawal siapa-siapa. Kemudian di Papua, Jokowi itu kalau keluar dikawal oleh 6 orang Papua. Jokowi pun sudah memperlihatkan hasil dimana banjir Jakarta sedikit tertolong oleh pembuatan beberapa waduk. “orang Jakarta pasti tahu dan pasti merasakan,” ungkap Goenawan yang saat itu meminum jus jeruk. 

Kondisi saat ini partai sudah tidak dipercaya oleh rakyat. Rakyat lebih respek pada person (orang). Dan menurut Mas Goen, orang yang pantas untuk menduduki jabatan Presiden yaitu antara Jokowi dan Jusuf Kalla. Jusuf itu orangnya tegas, cepat dan dapat menyelesaikan persoalan. “Tapi apa mau JK menjadi wakilnya Jokowi?” lagi-lagi kami tertawa.. hahaha.. Sebagai orang yang sudah tua, baik juga kalau JK tetap bermain di luar, sebagai negarawan berhati lapang.

Rakyat membutuhkan orang yang bekerja keras menyelesaikan persoalan dan tegas dalam mengambil keputusan. Sementara pemimpin saat ini sangat lambat mengambil keputusan dan terlalu politis. Di samping ego yang tinggi sehingga berakhir pada nestapa dan terlihat feminim (pendapat pribadi).

Perbincangan berikutnya tentang para sastrawan dan wartawan dahulu. Beliau menceritakan bagaimana krasak krusuknya suasana dahulu. Dimana dunia sedemikian tertekan dan kita tak dapat berfikir bebas. Pernah sebuah film dilarang dan dimaki-maki oleh Pramoedya, bercerita tentang persahabatan seorang tahanan dengan seorang sipir. Tahanan itu kemudian mati digantung dan sipir pun ikut mati bunuh diri. Film ini kemudian mendapat hujatan karena membawa isu humanisme universal. Kemudian film itu ditonton oleh Soekarno, yang berkomentar, “ah, film ini biasa saja”. Berarti Soekarno masih mendukung ide-ide humanis yang memang harus dimiliki oleh seorang manusia, dalam menghargai martabat setiap manusia.

Suasana tegang itu membuat banyak sastrawan frustasi dan kecewa. Para penganut Humanisme Universal banyak yang terhambat kariernya. Ada yang lari pulang kampung dan ada yang batal sekolah ke luar negeri. Tentu hal itu menyisakan residu hingga saat ini. Tapi itu lagi-lagi sejarah dan saat ini kita mestinya memaafkan masa lalu. Dengan membuka sejarah dengan jujur dan membahasnya dengan arif. “Tapi, waktu geger 1965 itu saya berada di luar negeri (sekolah), jadi peristiwa tragis tidak terlalu menimpa kehidupan saya. Tentu berbeda dengan kawan-kawan yang lain, yang berada di Indonesia,” ungkap Goen.

Pramodya pun dibalik nama besar dan karya-karya besarnya tidak lepas dari kekeliruan. Yang disesalkan oleh Mas Goen, yaitu Pram dengan tegas menolak permintaan maaf Gusdur kala itu. Padahal Gusdur mengakui kesalahan para santri-santri NU yang terlibat dalam pembantaian anggota dan simpatisan PKI. Tentang persoalan ini, bersifat sangat pribadi. Mungkin Pram merasakan kesakitan yang sangat dahsyat dan belum rela memaafkan kekejaman rezim sebelumnya.

Karakter Pram itu sebenarnya sangat mirip dengan karakter Mochtar Lubis, kata Mas Goen. Mereka berdua sama-sama orang yang teguh pendirian dan keras, dimana keduanya terpisah pada dua ekstrim aliran yang berbeda. Mochtar Lubis dipenjara oleh Soekarno selama 9 tahun akibat berani mengusik-ngusik urusan rumah tangga Soekarno. Karakter Mochtar Lubis juga nampak saat dia menolak hadiah sastra bergengsi “Magsaysay”. Saya kemudian bertanya, bagaimana dengan Rosihan Anwar. Oh, Rosihan Anwar itu orangnya tenang, tidak seganas Mochtar Lubis. Walaupun koran asuhan Rosihan, yakni “Pedoman” pernah juga dibredel pada zaman Soekarno.

Goenawan secara pribadi mengapresiasi para pemikir kiri di Indonesia. apa pun pemikirannya, Utan Kayu dan Salihara sangat terbuka. Telah banyak pemikir kiri, apalagi penerus LEKRA yang diajak berdiskusi dan beraktivitas dulu di Utan Kayu ataupun saat ini di Salihara. Salah satunya Martin Aleida. Walaupun di tubuh LEKRA masih tersimpan rasa luka. Namun sayangnya masih banyak orang berfikir negatif terhadap Salihara. Salihara pernah mewadahi Irshad Mandji untuk berdiskusi terkait buku Islam yang diterbitkannya. Kemudian orang-orang ramai-ramai merecoki prilaku Irshad yang katanya Lesbian. Padahal dalam bukunya itu tidak ada satu kata pun yang membahas tentang lesbi.

Tentang istilah kiri atau kanan ini menurut Mas Goen harus diketahui konteksnya. Sebab, jika di Amerika, kiri berarti liberal. berfikir bebas dan plural serta sosial dianggap sebagai golongan kiri. Nah, penamaan "Jaringan Islam Libaral" itu dari segi istilah agak aneh. bagaimana dengan istilah Islam Pembebasan, itu menurutnya lebih pantas. lagi-lagi ini hanyalah seliweran.

Lalu kita mendiskusikan tentang Buku “33 Tokoh Sastra Indonesia yang Paling Berpengaruh”. Menurut Goenawan, itu merupakan tindak menjual harga diri. Harga seorang sastrawan sudah dapat diperjualbelikan. Goenawan dengan tegas menolak dimasukkan ke dalam 33 tokoh sastra, karena beliau merasa masih kurang pengaruhnya dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya, yang tidak sempat dimasukkan, seperti Sitor Sitomorang, salah satu diantaranya. Tapi, menurutnya masih banyak sastrawan dan pemikir yang tidak dapat “dibeli”, dua diantaranya Saut dan Martin. Dua orang yang mengusik dan memancingnya untuk terus belajar.

Tentang perkembangan sastra, menurut Mas Goen, sastra saat ini jauh lebih bagus dibandingkan dengan sastra pada masa lalu. Karya-karya Ayu Utami, Nukila Amal, Laksmi Pamuntjak itu nilai sastranya begitu terasa. “saya fikir, capaian Laksmi Pamuntjak dalam novel AMBA-nya sudah melampaui karya-karya pembesar kita dahulu,” tutur Goen. mereka semua sastrawan perempuan. Yang laki-laki ada Nirwan, Sitok Srengenge, As. Laksana, dan juga Aan Mansyur. Goenawan mengapresiasi karya-karya Aan Mansyur. Menurut beliau, Makassar merupakan salah satu daerah yang sementara berkembang dalam dunia sastra, di samping Sumatra Barat. “Justru Bandung semakin menurun,” ungkap Mas Goen. “Ucap salam buat Aan yah”.

Kemudian tentang karya Andrea Hirata, Andrea itu hanya mengaku-ngaku penulis terpopuler, tapi tulisannya belum begitu baik. Tapi, agak mendinglah, karena Andrea terkenal tidak dengan membayar.. hahahaha..

Saya kemudian bertanya, siapa yang mempengaruhi gaya penulisan bapak? Beliau menjawab, “saya tidak tahu yah, tapi mungkin Asrul Sani. Tulisan Asrul Sani itu sangat bagus,” kata Goen disertai senyuman. “Kita semua ini adalah anak kandung dari karya-karya Asrul Sani dan Khairil Anwar” tambahnya. Lalu, bagaimana proses bapak hingga bisa melahirkan sebuah karya Catatan Pinggir?

 “Apa yah, dimulai dengan berfikir, ya tentu dengan membaca”.

“Tampaknya saya harus belajar banyak lagi pak”. 

“Oh, ya kita harus lebih sering belajar..”

“Siapa nama panjang mu, Idham Malik, Pak”

“oh, nama yang bagus”

Pak Goen Berdiri dan minta permisi untuk pulang ke rumah. Beliau pun membayar semua makanan saya, mulai dari jam 10.30 saya nongkrong di Salihara, dimana saya memesan Mie Goereng Salihara, Kopi Susu, Pisang Goreng, hingga Nasi Hitam.

“Semua dimasukkan ke saya saja yah,” kata Pak Goen kepada kasir.

Saya menjabat tangan beliau lagi sebelum pulang. dan mengucapkan terimakasih. Dalam hati saya, terimakasih juga atas traktirannya Pak. Hahaha..

Terimakasih atas kerendah-hatiannya dalam berdiskusi. Memang, seorang pemikir dan sastrawan pastinya akan gampang diajak ngobrol dan berleyeh-leyeh. Gaya dan rasa karya Goenawan Mohamad terasa betul dengan sikap bebas dan kerendah-hatian beliau. 

Dan yang saya tulis di sini adalah benar-benar hasil pencerapan saya dari diskusi dengan beliau, bersama seorang kawan bersama Zaim. Jika ada bias dan keliru itu betul-betul kesalahan saya dan saya memohon maaf. Mohon maaf juga kepada Goenawan Mohammad jika saya salah menafsirkan.

Lagi-lagi, saya berterimakasih kepada Tuhan, Tuhan yang Maha Baik. Mempertemukanku dengan orang-orang yang Baik.
Sawo Manila, 3 Februari 2014
Jakarta Selatan




2 komentar:

master togel mengatakan...

SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG GAIB
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<

pak muliadi mengatakan...

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

Berjumpa dengan Goenawan Mohamad